3. KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSATRAAN
3.1 PENGERTIAN SASTRA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.
Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi
2. luapan emosi yang spontan
3. bersifat otonom
4. otonomi sastra bersifat koheren(ada keselarasan bentuk dan isi)
5. menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan
6. mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.
Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Jelasnya faktor yang menentukan adalah kenyataan bahwa sastra menggunakan bahasa sebagai medianya. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik saja. Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi, dan agama. Berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam karya sastra.
Sastra dapat memberikan kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya. Seringkali dengan membaca sastra muncul ketegangan-ketegangan (suspense). Dalam ketegangan itulah diperoleh kenikmatan estetis yang aktif. Adakalanya dengan membaca sastra kita terlibat secara total dengan apa yang dikisahkan. Dalam keterlibatan itulah kemungkinan besar muncul kenikmatan estetis. Menurut Luxemburg dkk (1989) sastra juga bermanfaat secara rohaniah. Dengan membaca sastra, kita memperoleh wawasan yang dalam tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual dengan cara yang khusus.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sastra adalah hasil cipta manusia dengan menggunakan media bahasa tertulis maupun lisan, bersifat imajinatif, disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif.
- PENGERTIAN SENI
SENI pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Ada beragam teori yang dikemukakan oleh para ahli dalam mendefinisikan seni.
Berikut definisi seni yang dikemukakan oleh para ahli/
tokoh tersebut:
1. Aristoteles
seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya
harus ideal.
2. Plato dan Rousseau
seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
3. Ki Hajar Dewantara
seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari
perasaan dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia
4. Ahdian Karta Miharja
seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas
dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan
pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya.
5. Drs. Sudarmaji
seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman
estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan
gelap terang.
6. Drs Popo Iskandar
seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di
sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.
7. Prof. Drs. Suwaji bastomi
seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika
yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa
takjub dan haru.
8. Enslikopedia Indonesia
seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena
keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya.
9. Schopenhauer
seni adalah segala usaha untuk menciptakan
bentuk-bentuk yang menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni music
meskipun seni musik adalah seni yang paling abstrak
10. Eric Ariyanto
seni adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang
di refleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain
yang melihat atau mendengarkannya.
11. Seni menurut Leo Tolstoy (Sumardjo, 2000:62)
adalah ungkapan perasaan pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar
mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
12. Seni menurut Sukaryono (1988:7) adalah ungkapan
isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.
13. Seni menurut Thomas Munro (Mikke Susanto,
2002:101) adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis
atas manusia lain yang melihatnya.
14. Seni menurut Soedarso SP ( Mike Susanto, 2002:101)
adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya;
pengalaman batin tersebut disajikan secara indah sehingga merangsang timbulnya
pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya.
15. Immanuel
Kant (1724-1804), Filsuf zaman pencerahan di Jerman tidak
mengajukan
pengertian seni defenitif tetapi menganalisis karakternya dalam 3 kategori yaitu :
pengertian seni defenitif tetapi menganalisis karakternya dalam 3 kategori yaitu :
1. Seni
dibedakan dari alam, sebab seni mengandaikan suatu tindakan perbuatan (facere),
sementara alam hanyalah suatu tindakan. Hasil seni terwujud sebagai karya,
sedangkan alam adalah operasi (effectus).
2. Seni
dibedakan dengan ilmu karena seni bertolak dari "kemampuan"
(fakultas) praktis, sedangkan ilmu merupakan hasil operasi dari fakultas
teoritis.
3. Seni
dibedakan dengan kerajinan tangan (craft) karena seni bersifat bebas sedangkan
kerajinan tangan bersifat industri.
16.
G.W.F Hegel (1770-1831), Filsuf Idealisme Jerman, berpendapat
karya seni adalah medium material sekaligus faktual. Keindahan karya seni
bertujuan menyatakan kebenaran. Baginya kebenaran adalah
"keseluruhan". Sehubungan dengan gagasan kebenaran yang
dikemukakannya, karya seni adalah presentasi indrawi dari ide mutlak (Geist)
tingkat pertama. Dalam pemikiran Hegel, ide atau roh subyektif dan roh obyektif
senantiasa berada didalam ketegangan. Ide-ide mutlak mendamaikan ketegangan ini.
Maka sebagai ide mutlak tingkat pertama pada seni roh subyektif dan roh
obyektif didamaikan. Subyek dan obyek kemudian berada didalam keselarasan
sempurna.
17. Herbert Read (1962)
mengatakan bahwa lahirnya sebuah karya seni melalui beberapa
tahapan sebagai suatu proses.
tahapan sebagai suatu proses.
- Tahap pertama, pengamatan kualitas-kualitas bahan
seperti tekstur, warna dan banyak lagi kualitas fisik lainnya yang sulit
untuk didifinisikan.
- Tahap kedua, adanya penyusunan hasil dari
pengamatan kualitas tadi dan menatanya menjadi suatu susunan.
- Tahap ketiga, proses suatu objektifikasi dari
tahapan-tahapan di atas yang berhubungan dengan keadaan sebelumnya.
Keindahan yang berakhir pada tahapan pertama belum dapat disebut seni, karena
seni jauh telah melangkah ke arah emosi atau perasaan. Seni telah mengarah pada
ungkapan sebagai “pengekspresian” dengan tujuan untuk komunikasi perasaan.
1 18.
Walter Benyamin (1892-1940), bahwa seni merupakan sarana politik
hubungan-hubungan produktif untuk mencapai kerukunan dunia. Gagasannya tentang
seni dan berkesenian terkait erat dengan apa yang disebutnya politik
gambar-gambar bersifat kiasan (allegorical).
1 19. F. Carrit, Sebagaimana
yang dijelaskan Melvin Rader (1973 : 2), mengutip lebih dari 40 uraian ahli
estetika, baik yang kuno maupun modern untuk mengilustrasikan pengenalan
tentang seni, sebagai suatu proses kreatif dan ekspresi suasana hati, perasaan,
atau spirit. Terdapat dua bagian konsensus dalam hal ini : Pertama, bahwa seni
adalah ekspresi. Kedua, bahwa seni adalah spirit, perasaan,atau suasana hati
yang diekspresikan.
20. Jean Francois Lyotard
(1924-1988), tokoh post-modern akhir abad ke-20, menghakekati seni sebagai
intensitas energik. Menurut pendapatnya, seni sebagaimana dengan filsafat tidak
terkait dengan permasalahan makna, identitas, dan kebenaran. Energi seni adalah
dorongan yang tidak dikendalikan oleh nalar maupun kesadaran. Selain mengandung
kapasitas yang tak ternalarkan dan terwujudkan, seni juga memiliki daya ledak
yang tinggi yang mampu membuat peristiwa. Oleh karena itu, seni sebaiknya tidak
menyesuaikan diri dengan keadaan. Namun sebaliknya, mengikuti daya energiknya
untuk mencapai keluhuran (sublimitas).
3.2 HUBUNGAN ANTARA SASTRA , SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
3.2 HUBUNGAN ANTARA SASTRA , SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya
dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya
dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat
menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya,
negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia
berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam
berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial,
kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang
berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa
terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan
sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik
dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan
yg telah dicip
3.3 Puisi
SAHABAT
SAHABAT .....
ENGKAULAH YANG SELALU
ADA DISAAT SUSAH MAUPUN SENANG
SAHABAT ......
ENGKAULAH YANG SELALU
MENGERTI KEADAANKU
SAHABAT ......
ENGKAULAH ORANG YANG SELALU MENEMANIKU
DULU... KITA
SELALU BERSAMA – SAMA
KINI KAU MELUPANKAN KU
TANPA SEBAB
OH SAHABAT ...
MEMANG TIDAK MUDAH
UNTUK MENCARI SAHABAT
Karya : Ade Riduan
SUMBER : https://www.facebook.com/permalink.php?id=202344686524456&story_fbid=284498974975693
http://ana-nazamuddin.blogspot.com/2013/03/kumpulan-definisi-seni-oleh-para-ahli.html
http://arashiihoshigakii.blogspot.com/2010/10/hubungan-antara-sastra-seni-dengan-ilmu.html
http://smoeland.blogspot.com/2011/10/pengertian-sastra-dan-seni-peranan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar