Senin, 20 Oktober 2014


                                            
3. KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSATRAAN


3.1  PENGERTIAN SASTRA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.
Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi
2. luapan emosi yang spontan
3. bersifat otonom
4. otonomi sastra bersifat koheren(ada keselarasan bentuk dan isi)
5. menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan
6. mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.
Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Jelasnya faktor yang menentukan adalah kenyataan bahwa sastra menggunakan bahasa sebagai medianya. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik saja. Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi, dan agama. Berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam karya sastra.

Sastra dapat memberikan kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya. Seringkali dengan membaca sastra muncul ketegangan-ketegangan (suspense). Dalam ketegangan itulah diperoleh kenikmatan estetis yang aktif. Adakalanya dengan membaca sastra kita terlibat secara total dengan apa yang dikisahkan. Dalam keterlibatan itulah kemungkinan besar muncul kenikmatan estetis. Menurut Luxemburg dkk (1989) sastra juga bermanfaat secara rohaniah. Dengan membaca sastra, kita memperoleh wawasan yang dalam tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual dengan cara yang khusus.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sastra adalah hasil cipta manusia dengan menggunakan media bahasa tertulis maupun lisan, bersifat imajinatif, disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif.

 - PENGERTIAN SENI
SENI  pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.

Ada beragam teori yang dikemukakan oleh para ahli  dalam mendefinisikan seni.
Berikut definisi seni yang dikemukakan oleh para ahli/ tokoh tersebut:
1. Aristoteles
seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
2. Plato dan Rousseau
seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
3. Ki Hajar Dewantara
seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia
4. Ahdian Karta Miharja
seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya.


5. Drs. Sudarmaji
seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
6. Drs Popo Iskandar
seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.


7. Prof. Drs. Suwaji bastomi
seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
8. Enslikopedia Indonesia
seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya.
9. Schopenhauer
seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni music meskipun seni musik adalah seni yang paling abstrak
10. Eric Ariyanto
seni adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.
11. Seni menurut Leo Tolstoy (Sumardjo, 2000:62) adalah ungkapan perasaan pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
12. Seni menurut Sukaryono (1988:7) adalah ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.
13. Seni menurut Thomas Munro (Mikke Susanto, 2002:101) adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
14. Seni menurut Soedarso SP ( Mike Susanto, 2002:101) adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya; pengalaman batin tersebut disajikan secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya.
 15. Immanuel Kant (1724-1804), Filsuf zaman pencerahan di Jerman tidak mengajukan 
      pengertian seni defenitif tetapi menganalisis karakternya dalam 3 kategori yaitu :
1.     Seni dibedakan dari alam, sebab seni mengandaikan suatu tindakan perbuatan (facere), sementara alam hanyalah suatu tindakan. Hasil seni terwujud sebagai karya, sedangkan alam adalah operasi (effectus).
2.     Seni dibedakan dengan ilmu karena seni bertolak dari "kemampuan" (fakultas) praktis, sedangkan ilmu merupakan hasil operasi dari fakultas teoritis.
3.     Seni dibedakan dengan kerajinan tangan (craft) karena seni bersifat bebas sedangkan kerajinan tangan bersifat industri.
16. G.W.F Hegel (1770-1831), Filsuf Idealisme Jerman, berpendapat karya seni adalah medium material sekaligus faktual. Keindahan karya seni bertujuan menyatakan kebenaran. Baginya kebenaran adalah "keseluruhan". Sehubungan dengan gagasan kebenaran yang dikemukakannya, karya seni adalah presentasi indrawi dari ide mutlak (Geist) tingkat pertama. Dalam pemikiran Hegel, ide atau roh subyektif dan roh obyektif senantiasa berada didalam ketegangan. Ide-ide mutlak mendamaikan ketegangan ini. Maka sebagai ide mutlak tingkat pertama pada seni roh subyektif dan roh obyektif didamaikan. Subyek dan obyek kemudian berada didalam keselarasan sempurna.
17.   Herbert Read (1962) mengatakan bahwa lahirnya sebuah karya seni melalui beberapa
      tahapan sebagai suatu proses.
  • Tahap pertama, pengamatan kualitas-kualitas bahan seperti tekstur, warna dan banyak lagi kualitas fisik lainnya yang sulit untuk didifinisikan.
  • Tahap kedua, adanya penyusunan hasil dari pengamatan kualitas tadi dan menatanya menjadi suatu susunan.
  • Tahap ketiga, proses suatu objektifikasi dari tahapan-tahapan di atas yang berhubungan dengan keadaan sebelumnya.

      Keindahan yang berakhir pada tahapan pertama belum dapat disebut seni, karena seni jauh telah melangkah ke arah emosi atau perasaan. Seni telah mengarah pada ungkapan sebagai “pengekspresian” dengan tujuan untuk komunikasi perasaan.
1   18. Walter Benyamin (1892-1940), bahwa seni merupakan sarana politik hubungan-hubungan produktif untuk mencapai kerukunan dunia. Gagasannya tentang seni dan berkesenian terkait erat dengan apa yang disebutnya politik gambar-gambar bersifat kiasan (allegorical).

1       19.  F. Carrit, Sebagaimana yang dijelaskan Melvin Rader (1973 : 2), mengutip lebih dari 40 uraian ahli estetika, baik yang kuno maupun modern untuk mengilustrasikan pengenalan tentang seni, sebagai suatu proses kreatif dan ekspresi suasana hati, perasaan, atau spirit. Terdapat dua bagian konsensus dalam hal ini : Pertama, bahwa seni adalah ekspresi. Kedua, bahwa seni adalah spirit, perasaan,atau suasana hati yang diekspresikan.
20.   Jean Francois Lyotard (1924-1988), tokoh post-modern akhir abad ke-20, menghakekati seni sebagai intensitas energik. Menurut pendapatnya, seni sebagaimana dengan filsafat tidak terkait dengan permasalahan makna, identitas, dan kebenaran. Energi seni adalah dorongan yang tidak dikendalikan oleh nalar maupun kesadaran. Selain mengandung kapasitas yang tak ternalarkan dan terwujudkan, seni juga memiliki daya ledak yang tinggi yang mampu membuat peristiwa. Oleh karena itu, seni sebaiknya tidak menyesuaikan diri dengan keadaan. Namun sebaliknya, mengikuti daya energiknya untuk mencapai keluhuran (sublimitas).

3.2  HUBUNGAN ANTARA SASTRA , SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah dicip


3.3 Puisi

                  SAHABAT



SAHABAT  .....
ENGKAULAH YANG SELALU ADA DISAAT  SUSAH MAUPUN SENANG
SAHABAT ......
ENGKAULAH YANG SELALU MENGERTI KEADAANKU
SAHABAT ......
ENGKAULAH  ORANG YANG SELALU MENEMANIKU

DULU...   KITA SELALU BERSAMA – SAMA
KINI KAU MELUPANKAN KU  TANPA SEBAB
OH SAHABAT ...
MEMANG TIDAK MUDAH UNTUK MENCARI SAHABAT  

Karya : Ade Riduan


SUMBER : https://www.facebook.com/permalink.php?id=202344686524456&story_fbid=284498974975693

 http://ana-nazamuddin.blogspot.com/2013/03/kumpulan-definisi-seni-oleh-para-ahli.html
 
    http://arashiihoshigakii.blogspot.com/2010/10/hubungan-antara-sastra-seni-dengan-ilmu.html
http://smoeland.blogspot.com/2011/10/pengertian-sastra-dan-seni-peranan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar